GenPI.co Jatim - Ratusan suporter Aremania berkumpul di sekitara Stadion Gajayana, Kota Malang pada Minggu (2/10) menggelar doa bersama untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Sejumlah lagu dinyanyikan bersama seperti chant milik Arema yang bertajuk ‘Kami Arema’ itu menyisakan duka bagi suporter fanatik ini.
Banyak dari mereka yang tak kuasa membendung air matanya, mengingat tragedi ini akan menjadi sejarah kelam.
Salah satu Aremania yang dijumpai GenPI.co Jatim, Angga Pratama menuturkan malam kemarin penuh duka bagi Bhumi Arema. Seluruh suporter yang hadir memanjatkan doa bersama terhadap para korban di dalam stadion.
“Ini duka yang cukup dalam bagi kami. Semua Aremania yang hadir bersama-sama menyalakan lilin dan memanjatkan doa. Kejadian ini tidak bisa diterima dengan mudah,” ucap Angga.
Tragedi Kanjuruhan masih teringat betul di kepalanya. Bagaimana tidak, tembakan gas air mata yang mengarah ke tribun membuat banyak perempuan bahkan anak-anak menjadi korban. Bagi Aremania peristiwa ini adalah pembunuhan massal.
“Pintu gate 10 benar-benar ditutup, gas air mata ditembakkan. Jelas ini pembunuhan,” imbuhnya.
Terlihat juga bentangan poster dari Aremania di atas Stadion Gajayana Malang yang bermakna dalam.
Tulisan poster bermacam-macam, mulai dari 'Rest in Peace', 'Thousand Death Can't be Replaced with One Single Win', 'Usut Tuntas Gas Air Mata Brutal', Tidak Ada Sepakbola Seharga Nyawa' hingga ‘Ayo Tembak Lagi’.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi korban. Ini gas air mata ke Tribun, sangat kami sesalkan. Makanya semua suporter pasti kecewa dengan ini," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News