GenPI.co Jatim - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan kenaikan inflasi di Jember mencapai 1,37 persen dimana sebelumnya mengalami deflasi 0,47 persen.
Inflasi ini dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 lalu.
Angka inflasi di Jember ini ternyata menyalip catatan nasional, yakni sebesar 1,17 persen, namun masih di bawah inflasi Jawa Timur 1,41 persen.
"Pada bulan September 2022 Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 1,37 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,11 persen," kata Kepala BPS Jember Tri Erwandi, Senin (3/10).
Lanjutnya, inflasi yang terjadi di Jember diakibatkan sejumlah naiknya harga komoditas, seperti bensin, beras, solar, angkutan antar kota, dan rokok kretek filter.
"Bensin mengalami inflasi 24,83 persen dengan memberikan andil sebesar 1,03 persen, kemudian beras mengalami inflasi 2,84 persen dengan andil sebesar 0,12 persen dan solar mengalami inflasi 28,59 persen dengan andil 0,04 persen," tuturnya.
Sementara itu inflasi Jember sebesar 1,37 persen pada September pada urutan 16 dari 90 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK)
se-Indonesia. BPS mencatat inflasi tertinggi di Kota Bukittinggi sebesar 1,87 persen. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News