GenPI.co Jatim - Komnas HAM siap menerjunkan tim untuk melakukan investigasi, menurut mereka banyak pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan, terdapat indikasi pelanggaran HAM pada tragedi Kanjuruhan.
Hal ini merujuk pada beberapa informasi yang diterimanya dan sudah banyak membuktikan bahwa ada indikasi tersebut.
“Beberapa informasi yang kami dapatkan kekerasan memang terjadi," kata Choirul saat di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10).
Lanjutnya, beberapa kekerasan yang sudah terbukti dilakukan, seperti penendangan oleh aparat pada suporter Aremania.
Bahkan, ketika suporter Aremania sedang berjalan kaki di pinggir lapangan, kekerasan masih dilakukan.
"Ditendang, kena kungfu di lapangan. Nah, itu tidak hanya Komnas HAM yang melihat tapi semua juga bisa lihat," ujar dia.
Anam memastikan Komnas HAM bakal sedang menelusuri dan melihat kondisi stadion untuk memastikan apa yang terjadi dalam kerusuhan. Pihaknya juga akan melakukan investigasi apa yang terjadi di dalam stadion pasca-pertandingan.
Anam yang mengaku lahir di Malang dan menjadi Aremania sejak kecil itu pun meminta untuk dipertemukan dengan para pemain Arema. Tujuannya agar investigasi bisa dilakukan secara objektif.
"Kalau kasat mata dari video itu, seandainya tidak ada gas air mata, ya mungkin tidak akan hiruk pikuk," ujarnya.
Dia memastikan bahwa agenda Komnas HAM selama berada di Malang adalah mengunjungi keluarga korban di rumah dan rumah sakit. Dia juga berkoordinasi untuk bisa bertemu pemain. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News