GenPI.co Jatim - Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya tengah mengembangkan teknologi energi batu terbarukan (EBT), yakni fuel cell.
Inovasi fuel cell merupakan alat eletrokolimia yang digunakan untuk menghasilkan listrik dari hidrogen yang dijadikan sebagai bahan bakarnya.
Ketua peneliti fuel cell ITS Agung Purniawan mengatakan, rencananya alat tersebut akan digunakan di moda angkutan kereta api pada bagian gerbong.
"Nantinya akan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di kereta api," ujar Agung, Kamis (6/10).
Saat ini pihaknya tengah mendalami pengembangan proses sintesis demi meningkatkan performa fuel cell. Selain juga melakukan optimalisasi dan efisiensi dari komponen katalisnya.
"(Material katalis, red) diharapkan dapat meningkatkan performa proses elektrokimia, memperlambat degradasi material, dan menambah lifetime dari fuel cell," katanya.
Tes laboraturium untuk mengetahui performa fuel cell hasil pengembangan meterial katalis telah dilakukan melalui prototipe yang sudah difabrikasi. "Berbagai pengujian turut dilakukan untuk mendapatkan hasil paling optimal," ungkapnya.
Agung menjelaskan, pengembangan juga dilakukan pada sistem kontrol. Sehingga, ke depannya fuel cell bisa bekerja secara maksimal.
"Sistem (kontrol, red) teknologi ini harus mendapatkan perhatian ekstra. Beberapa parameter, seperti temperatur, jumlah bahan bakar yang digunakan, hingga kelembapan harus dikontrol," ujarnya.
Sekadar diketahui, penelitian ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. saat ini pengembangan alat tersebut tengah dilakukan bersama PT INKA dan Pertamina.
"Tahun ini dukungan pendanaan juga didapatkan dari Riset Inovatif Produktif LPDP Kementerian Keuangan RI," ujar dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News