GenPI.co Jatim - Doa bersama lintas agama berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/10).
Romo Erman salah satu pemuka agama yang hadir di Stadion Kanjuruhan mengatakan, acara ini untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.
"Kami sengaja memanjatkan doa kepada mereka (Aremania, red) yang terlebih dahulu mendahului kita," katanya.
Lanjutnya, tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir di Indonesia, khususnya Malang dan sekaligus menjadi momentum menguatkan kerukunan.
"Semoga tambah rukun dan kemanusiaan di atas segalanya," katanya.
Sebagai informasi, pada Sabtu (1/10) terjadi kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.
Kerusuhan semakin membesar ketika suporter masuk ke lapangan, melempar flare dan kemudian direspons petugas kepolisian dengan menembakkan gas air mata.
Penonton berusaha keluar, khususnya dari pintu 3, 10, 11, 12, 13, dan 14 mengalami kendala sehingga tidak bisa dibuka.
Alhasil, suporter berdesakan untuk keluar hingga banyak yang mengalami sesak napas akibat gas air mata, terinjak dan berdesak-desakan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News