GenPI.co Jatim - Banjir dan longsor di Lumajang memutus akses Desa Ranupani di lereng Gunung Semeru, Jumat (7/10). Akses menuju desa tersebut tersendat hingga Sabtu (8/10).
Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Senduro Kapten Arm Ony Ariyanto mengatakan, hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Pihaknya pun sempat kesulitan untuk menjangkau desa tersebut. Ada beberapa titik longsor yang dinilai cukup parah menutup akses ke desa tersebut.
Material longsor menutup badan jalan, sehingga kendaraan roda empat dan dua tidak bisa melintas.
"Memang penuh perjuangan untuk menjangkau Desa Ranupani karena ada enam titik longsor yang sangat parah, sehingga Desa Ranupani terisolir dan kami berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor tersebut," katanya.
Kapten Ony mengaku masih fokus mengatasi material longsor dan evakuasi. Secepatnya, akan melakukan penyelamatan warga terdampak banjir dan longsor.
"Kami belum bisa melakukan pendataan korban yang terdampak banjir dan longsor karena fokus utama membuka akses jalan agar Desa Ranupani dapat dilalui kendaraan," katanya.
Sejumlah desa di Lumajang diterjang tanah longsor dalam beberapa hari belakang. Desa Argosari, Kecamatan Senduro yang juga terletak di lereng Gunung Semeru diterjang longsor parah.
Akses jalan menuju satu dusun di desa tersebut juga terputus.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang masih berusaha membuka akses jalan menuju Desa Ranupani agar bisa dilalui kendaraan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News