GenPI.co Jatim - Dua mahasiswa Universitas Airlangga atau Unair diundang pemerintah Amerika Serikat ke markas besar Federal Bureau Investigation (FIB), di Cleveland, Ohio.
Kedua mahasiswa Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Unair tersebut, yakni Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu.
Mereka diundang untuk menjadi pembicara terkait bagaimana teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap dua tersangka kasus pemalsuan website.
Para pelaku pemalsuan website tersebut mencuri data untuk tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika demi kepentingan pribadi.
Eko mengatakan, diundang terkait kasus membongkar kasus DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat.
Dia menceritakan, pengungkapan kasus yang melibatkan dua institusi, yaitu FBI dan Polda Jawa Timur dengan tim siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) tersebut terjadi beberapa waktu lalu.
Menurut keterangan Kapolda Jatim saat itu, kata Eko, pencurian data pribadi yang dilakukan para pelaku digunakan untuk mencairkan dana PUA (Pandemic Unemployment Assistance) atau dana bantuan untuk pengangguran warga negara Amerika senilai USD 2.000.
"Juga untuk dijual lagi seharga USD 100 setiap satu data orang,” ujar Eko dikutip dari laman resmi Unair, Rabu (12/10).
Kedua mahasiswa Pacasarjana Unair tersebut juga berhasil memperoleh informasi terkait data yang berhasil pelaku dapatkan melalui percakapan Whatsapp dan Telegram berjumlah sekitar 30.000 data. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News