GenPI.co Jatim - Bentrokan usai acara pengesahan perguruan silat terjadi di Lamongan, Selasa (11/10). Sembilan orang dilaporkan harus mendapatkan perawatan serius.
Melansir dari Ngopibareng.id, dari sembilan orang yang dirawat tersebut, satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Delapan orang lainnya harus mendapatkan perawatan di ruang inap. Berikut ini fakta-fakta tentang bentrokan tersebut.
Kericuhan terjadi sesaat setelah acara pengesahan anggota sebuah perguruan silat di Lamongan.
Para penggembira dari perguruan silat yang sedang melakukan pengesahan mendapat gangguan dari sekelompok masyarakat tanpa identitas saat akan pulang. Mereka dilempari baru dan beberapa alat.
Sempat terjadi bentrokan yang menimbulkan korban luka-luka dan rusaknya kendaraan bermotor.
Kepolisian mengerahkan satu kompi Brimob dari Medaeng, Sidoarjo untuk membubarkan bentrokan dan mengawal ratusan penggembira silat ke arah Tuban dan Bojonegoro.
Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Sylvana Delareskha mengatakan, pasukan Brimob langsung kembali ke Sidoarjo setelah pengawalan tersebut.
"Karena tugas Brimob kami anggap selesai, selanjutnya kami kembalikan karena mereka ada tugas lagi menunggu," Rabu (12/10).
Satu orang diketahui membawa senjata tajam dalam bentrokan antar-perguruan silayt tersebut.
Polres Lamongan memastikan satu orang yang kedapatan membawa senjata tajam tersebut telah ditangkap.
"Kasusnya tetap kami tindaklanjuti dan beberapa orang akan kami mintai keterangan," katanya.
Masih menurut Yakhob, Polres Lamongan memberi atensi terkait bentrokan tersebut.
Pihaknya segera melakukan pertemuan dengan Forkompimda untuk membahas perguruan silat tersebut.
"Akan kita cari solusi paling tepat agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News