GenPI.co Jatim - Puluhan anak-anak menjadi korban dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam.
Bupati Malang M. Sanusi mengatakan, belum menghitung secara pasti jumlah korban meninggal dunia maupun luka-luka.
“Untuk korban anak masih dalam penghitungan. Namun korban luka sekaligus meninggal sekitar 50-60 anak,” katanya, Selasa (11/10).
Diketahui, sebanyak 132 orang dilaporkan korban meninggal dunia saat insiden di Stadion Kanjuruhan pasca-laga Arema FC vs Persebaya tersebut.
Selain itu, korban yang mengalami luka ringan sebesar 577 orang dan luka berat 26 suporter.
Sanusi menyampaikan, kebanyakan korban selamat yang saat pertandingan berada di tribune selatan Stadion Kanjuruhan mengalami sesak napas dan mata merah. Mereka harus mendapatkan perawatan secara intensif.
Pemkab Malang akan menanggung pengobatan korban yang mengalami luka mata merah seluruh Malang Raya.
"Sedangkan untuk yang patah tulang hanya yang di RSUD Kepanjen dan RSUD Singosari,” ucapnya.
Dia meminta orang tua segera mendaftarkan anaknya yang mengalami luka untuk cek di rumah sakit Kepanjen dan Singosari agar mendapat penanganan medis segera. (mcr26/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News