GenPI.co Jatim - Banjir di Pacitan merendam ratusan rumah. Data milik BPBD Pacitan menyebut ada sekitar 350 kepala keluarga (KK) terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengatakan, banjir terjadi di beberapa titik, yakni di lingkungan Bleber Kelurahan Sidoharjo dan lingkungan Ngampel Kelurahan Ploso.
Ketinggian air di kawasan pinggiran pusat Kabupaten Pacitan tersebut mencapai 75 sentimeter.
Erwin menyampaikan, banjir tersebut disebabkan tanggul sungai yang jebol. "Banyak warga yang terisolasi dan tak bisa kemana-mana karena pemukiman mereka dikepung banjir," ungkapnya.
Warga terdampak banjir mulai mengungsi, sebagian memilih ke tempat saudara, lainnya di penampungan milik kelurahan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja kerugian banjir menyebabkan kerugian material. Harta benda warga banyak yang terendam.
Pihaknya memastikan telah bergerak cepat untuk membantu korban banjir dengan membuka dapur umum.
"Kami berlakukan skala prioritas. Tentu saja ini tanpa ada maksud mengabaikan wilayah lain yang juga terdampak. Sementara ini prioritas untuk wilayah Bleber dulu," katanya.
Sementara itu, banjir di lingkungan Ngampel, Kelurahan Ploso mengisolasi puluhan Kepala Keluarga (KK). Akses keluar masuk kawasan tersebut tak bisa dilalui karena ketinggian air.
Warga mengungsi ke tetangga yang memiliki dua lantai dan masjid.
"Di sini hampir semua warga RT terkena dampak. Sebagian besar (genangan) memang di jalan. Tapi ada beberapa rumah juga yang kemasukan (air)," terang Ketua RT 02 Lingkungan Ngampel Didik Purwoko. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News