GenPI.co Jatim - Sejumlah rumah di Tulungagung dilaporkan rusak lantaran terdampak bencana likuefaksi atau tanah gerak.
Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (12/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Bencana likuefaksi atau tanah gerak tersebut dirasakan di Desa Tanggunggunung dan Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung,
Warga panik saat tiba-tiba tanah di lingkungan mereka bergerak. Mereka berhamburan keluar rumah.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun beberapa rumah warga rusak ringan, sedang, hingga berat.
Bahkan, 45 warga dari 9 keluarga harus mengungsi. Total sebenarnya ada 11 keluarga yang mengungsi. Hanya saja, yang dua keluarga memilih ke rumah kerabatnya.
Sebelas keluarga tersebut rumahnya rusak parah dan sebagian lagi temboknya roboh.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memastikan, pemerintah daerah menyiapkan seluruh kebutuhan logistik para pengungsi.
“Kami siapkan dapur umum juga untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga selama di pengungsian,” katanya, Kamis (13/10).
Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait rumah yang terdampak bencana likuefaksi.
Tim ahli juga telah diturunkan untuk mengevaluasi struktur tanah apakah aman atau tidak untuk dihuni.
Hasil kajian tersebut akan digunakan pemkab untuk mengambil keputusan, tetap bisa dijadikan lokasi hunian atau tidak. Apabila masih aman pemkab akan membantu melakukan renovasi.
Sebaliknya, jika diperlukan relokasi akan dipindahkan. “Kalau memang rawan longsor, ya kita berpikir relokasi,” ungkapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News