GenPI.co Jatim - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana geram. Penyebabnya, material yang akan digunakan untuk membangun Pasar Wates tidak sesuai di dokumen kontrak.
Dhito menemukan sejumlah material, seperti merek semen yang tidak tercantum dalam dokumen. Selain itu, ada juga plafon dengan kualitas jelek.
"Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?" tanya Mas Dhito kepada konsultan saat sidak di Pasar Wates Kediri, Senin (17/10).
Dia mengingatkan kepada organisasi perangkat daerah di wilayahnya untuk mengecek spesifikasi proyek dengan benar. Apabila tidak sesuai dengan yang tertera di dokumen perencanaan harus ditolak. "Kalau tidak sesuai spesifikasi, tolak," tegasnya.
Pembangunan ini menggunakan uang rakyat, karena itu harus benar-benar dikerjakan dengan benar.
"Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat). Apalagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh di mana muka saya di depan Menteri Perdagangan," kata dia.
Selain material tak sesuai, Dhito juga menemukan pembangunan yang tidak sesuai. Ketebalan cor lantai ternyata berbeda. Setelah diukur ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 centimeter.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengaku segera mengumpulkan semua pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan menindaklanjuti hasil sidak itu.
"Besok akan kami kumpulkan, akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kami minta dibongkar," kata Tutik.
Perlu diketahui, renovasi Pasar Wates ini menggunakan anggaran Kementerian Perdagangan sebesar Rp 12 miliar. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News