GenPI.co Jatim - Terobosan dilakukan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya dengan memanfaatkan ampas tebu menjadi biolistrik.
Inovasi tersebut mendapat juara ketiga di ajang Environmental Competition 2022 yang digelar di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Agustus.
Mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS Surabaya Arif Pawoko mengatakan, ide awalnya dari keresahan akan terus menipisnya energi di Indonesia.
“Isu energi terbarukan sendiri juga lagi gencar dikembangkan, jadi garis besar idenya juga dari sana,” ujarnya mengutip dari laman ITS Surabaya, Selasa (18/10).
Dia pun berpikir untuk memanfaatkan ampas tebu yang banyak dihasilkan oleh industri gula.
Arif menjelaskan, ampas tebu tersebut dapat menjadi substrat anoda dalam sistem Microbial Fuel Cell (MFC).
MFC merupakan sistem yang memanfaatkan prinsip biolektrokimia untuk menghasilkan sumber listrik baru dari bahan alami.
Cara kerjanya, ampas tebu yang telah menjadi substrat dengan bantuan jamur Aspergillus niger mampu menggantikan Saccharomyces. Mikroorganisme ini biasa dipakai saat proses kerja MFC.
“Kalau menggunakan itu (Saccharomyces, red) biayanya lebih mahal, kalau ampas tebu kan lebih murah,” katanya.
Hasil pengujian yang dilakukan, penggunaan substrat ampas tebu justru lebih unggul dan layak untuk dipertimbangkan. Performa biolistrik yang dihasilkan menunjukkan peningkatan yang bagus.
Dirinya berharap, inovasi tersebut bisa dilanjutkan untuk menjadi eneergi baru terbarukan.
Arif yakin, terobosan ini juga bisa memberikan solusi mengurangi polusi limbah industri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News