Belasan Balita di Surabaya dan Malang Meninggal Karena Gagal Ginjal Akut

20 Oktober 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Fakta mengejutkan disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur terkait gangguan gagal ginjal akut pada anak.

Ketua IDAI Jatim dr. Sjamsul Arief MARS SpA(K) mengatakan, telah ada belasan balita yang meninggal dunia akibat gangguan gagal ginjal akut misterius.

"Yang meninggal ada 10 di Surabaya dan 3 di Malang (anak yang meninggal akibat gangguan gagal ginjal akut misterius di Jatim, red)," kata dr Sjamsul, Kamis (20/10).

BACA JUGA:  Waspada Gangguan Ginjal Akut, Penjelasan Dinkes Malang ini Buat Tenang

Ketiga belas balita tersebut memiliki rentang usia 1-5 tahun. Semuanya dirawat di RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar.

Dokter Sjamsul sebelumnya menyampaikan, sedikitnya ada 24 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius yang terditeksi di Jatim.

BACA JUGA:  Tok! IAI Jawa Timur Setop Jual Obat Sirop anak, Antisipasi Gangguan Ginjal Akut

Rinciannya, 15 orang ditemukan di Surabaya dan sisanya di Malang.

Hanya saja, dirinya tidak bisa memastikan seluruh pasien tersebut warga setempat atau rujukan dari daerah lain.

BACA JUGA:  Marak Gangguan Ginjal Akut, Obat Sirup Disetop Dulu Bunda

"Tidak tahu, itu data dari RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar. Karena dua rumah sakit tersebut yang bisa melakukan hemodialisa (terapi cuci darah, red), mungkin rujukan dari kabupaten atau kota lain," ujarnya.

Saat ini beberapa anak yang masih sakit sudah mendapatkan penangan yang memadai di sejumlah rumah sakit.

"Alhamdulillah sudah mulai membaik. Masih demam, tapi sudah proses penyembuhan, sudah observasi," ujar dia.

Dia berpesan kepada orang tua untuk rutin mengecek dan melihat kondisi anaknya, terutama bila sakit.

"Anak dengan berat 10 kg air kencingnya sebanyak 30cc. Bila anak tidak buang air kecil selama enam jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut," katanya.

Sjamsul mengingatkan untuk orang tua tidak sembarangan memberikan obat kepada anak.

"Kalau anak panas, jangan dikasih sirop. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter aja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM