Pintar Mengatur Keuangan di Tengah Krisis, BRI Beri Tips Berinvestasi

21 Oktober 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Ekonomi ke depan diprediksi akan semakin banyak tantangan. BRI memberikan tips untuk mengatur keuangan.

Perusahaan BUMN tersebut mengajak masyarakat untuk mengatur Personal Financial Management.

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani menyarankan untuk melakukan financial check up, terutama alokasi dana darurat.

BACA JUGA:  BRI Peduli Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah, Cegah Dampak Negatif Pencemaran

Ada baiknya, memiliki dana darurat lebih panjang lagi. Bila sebelumnya 6-12 bulan, diperpanjang menjadi 12-24 bulan. Dengan begitu, masyarakat dapat memilih instrumen term deposit atau surat berharga negara.

“Karena itu (SBN) dijamin 100 persen yang bisa ada windows-nya di mana kita bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka kita juga membahas mengenai ORI022,” ujarnya dalam acara literasi rutin oleh BRI yakni Diskusi Taman BRI yang mengangkat tema Personal Financial Management, 12 Oktober 2022.

BACA JUGA:  BRI All Out Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi

Dia menyampaikan, investasi pada instrumen ORI dapat dimulai dari terkecil Rp 1 juta. Masyarakat dapat mengalokasi dana darurat untuk membeli Surat Berharga Negara yang tenornya memang dikategorikan menengah.

ORI 022 yang dijamin pemerintah bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan.

BACA JUGA:  Gerak Cepat BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Jawa Timur

Handayani menyarankan masyarakat untuk memilih instrumen investasi yang baik. Karena itu, dia meminta warga untuk tidak terburu-buru terutama yang bersifat high risk high return dan tidak dijamin oleh negara.

“Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman tentang alokasinya. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu, jadi yang perlu kita lakukan adalah memastikan ketika kita memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani.

Setelah melakukan financial check up dan dana darurat, dia mengimbau masyarakat mrencanakan pengeluaran lebih panjang lagi.

BRI telah menyediakan instrumen yang mumpuni. “BRI memiliki super Apps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan," katanya.

Aplikasi tersebut memungkinkan untuk mengalihkan dari instrument sat uke instrument keuangan lainnya, misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya. "Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam acara tersebut turut hadir pula Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara, Direktorat Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan RI Chandra A. S. Wibowo dan Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) Akhmad Fazri.

Sementara itu, Chandra mengungkapkan, investasi harus tetap legal dan logis. Salah satunya bisa dengan investasi dari SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022.

ORI022 memiliki keistimewaan yakni sudah dijamin pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokoknya ada pada Undang-Undang Surat Utang Negara. Investasi ini juga memiliki risiko gagal bayar sangat kecil.

Selain itu, karakteristik dari ORI022 lainnya yaitu memiliki rate yang menguntungkan dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis.

“Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40%. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Akhmad menyampaikan, pertumbuhan nasabah individual meningkat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19.

Pihaknya mencatat, saat ini kurang lebih investor individual di pasar modal mencapai sekitar 7,48 juta. Meningkat cukup signifikan dari 2 tahun lalu.

hal tersebut seiring dengan kepemilikan nasabah investor individual di surat berharga yang semakin meningkat. Hampir 60 persen nasabah Capital Market usianya di bawah 30 tahun.

Meskipun secara nominal investasi relatif kecil, tetapi hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.

“Jadi, kebutuhan nasabah ini semakin tinggi seperti tadi yang disampaikan datanya, anak-anak muda itu sekarang sudah melek investasi, di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa," katanya.

"Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan. Tentunya BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang kita sediakan,” tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM