Alamak! Gangguan Gagal Ginjal Akut di Jatim jadi 30 Kasus

24 Oktober 2022 15:00

GenPI.co Jatim - Pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Jawa Timur bertambah. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyebut, saat ini sudah 30 kasus pasien GGAPA.

"Dari 30 kasus tersebut, pasien meninggal sejumlah 16 orang, pasien sembuh sejumlah 8 orang, pasien yang sedang dirawat sejumlah 5 orang dan dinyatakan exclude sejumlah satu orang," kata Kepala Dinkes Jatim, dr Erwin Astha Triyono, Senin (24/10).

Dia mengatakan, untuk pasien yang meninggal dunia, empat orang di antaranya berasal dari luar Jawa Timur.

BACA JUGA:  RSSA Kota Malang Umumkan 3 Anak Terpapar Gangguan Ginjal Akut

Sementara itu, lima orang yang masih dirawat tersebar di beberapa rumah sakit. Rinciannya, satu orang di RSUD Soetomo Surabaya, satu orang di RSUD Saiful Anwar Malang, dan satu orang rawat jalan di RS Premier Surabaya.

Dua pasien sisanya, dirawat di RS Universitas Muhammadiyah Malang dan RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta. Dokter Erwin mengungkapkan, satu orang yang dirawat di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta ini merupakan warga berdomisili di Jawa Timur.

BACA JUGA:  Tanda Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius yang Patut Diwaspadai

"GGAPA ini merupakan penyakit gangguan ginjal yang belum diketahui penyebabnya," katanya.

Rentan usia pasien yang dirawat karena GGAPA, yakni 0-18 tahun. Mayoritas terjadi pada anak balita usia 1-5 tahun.

BACA JUGA:  Gagal Ginjal Akut Sudah Terdeteksi Agustus 2022 di Surabaya, Simak Ciri-Cirinya

"Gejalanya berupa penurunan volume atau frekuensi urin (oliguria) atau tidak ada urin atau tidak kencing sama sekali (anuria), disertai atau tidak disertai dengan gejala demam atau gejala prodromal lain (batuk, pilek, sesak, muntah, diare)," kata dia.

Erwin menyarankan masyarakay untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sebagai pencegahan (preventif).

Apabila anak mengalami masalah di kencing ada masalah dengan gejala flu, disarankan untuk segera dibawa layanan kesehatan.

Dirinya mengingatkan untuk tidak sampai mengalami gejala lanjut berupa oliguria maupun anuria.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim, jika terjadi sakit apapun pada anak, jangan diobati sendiri, jangan minum obat sirop tanpa petunjuk dari dokter, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga bisa ditangani sejak awal," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM