GenPI.co Jatim - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bergerak cepat merespons keluhan warga Tulungagung yang merasa air banjir di rumah mereka bau.
Dugaan warga, bau yang dikeluarkan dari air banjir merupakan hasil pembuangan limbah dari pabrik gula di sekitar rumah, yakni PG Modjopanggoong.
"Kami telah merekomendasikan kepada PG Modjopanggoong untuk mengoptimalkan IPAL. Termasuk memperbaiki agar tidak mencemari lingkungan," kata Kepala Gudang Sarana dan Prasarana Bakorwil Madiun, Bambang Eko, Kamis (27/10).
Bambang juga melakukan inspeksi ke lokasi banjir yang dikeluhkan warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung.
Hasilnya, air banjir di sana selain tercemar limbah, suhu air pada beberapa titik terasa hangat.
Pencemaran ini mengakibatkan total 60 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir sekaligus pencemaran PG Modjopanggoong.
Bambang menyimpulkan, banjir yang menggenang di perkampungan Desa Sidorejo dari IPAL PG Modjopanggoong.
"Karena barusan diolah, maka agak hangat dan bau. Karena baru diolah IPAL, maka hangat," kata Bambang.
Menurutnya, limbah tersebut harusnya mengalir ke sungai, namun karena Sungai Song debit airnya tinggi, maka meluap dan kembali ke pemukiman.
Sementara itu, selain Desa Sidorejo yang terdampak banjir dengan bau menyengat, Desa Panggungrejo dan Desa Patik merasakan hal yang sama. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News