GenPI.co Jatim - Kisah pengusaha asal Pasuruan, Ferry Sugeng Santoso sangat inspiratif, bagaimana tidak berawal dari keterpaksaan mewakili orangtua pelatihan batik, justru kini produknya mendunia.
Produk batik milik Ferry Sugeng Santoso sudah mampu menembus pasar Korea, Australia dan sejumlah negara di Eropa.
Menurutnya dari ketidaktertarikan terhadap batik hingga menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, merupakan kehendak Tuhan.
"Mungkin ya sudah jalannya. Awalnya, saya tidak mau sama sekali. Oleh panitia, semua harus membatik, akhirnya mau tidak mau. Padahal saya belum pernah membatik sama sekali," kata Ferry dikutip dari laman setc.id, Selasa (1/11).
Seiring berjalannya waktu, rasa cinta membatik pria kelahiran 13 April 1980 mulai tumbuh.
Bahkan, dia rela belajar semua tentang batik hingga pewarnaan alam.
"Bagaimana seharusnya hidup bermasyarakat, harmoni dengan lingkungan, menjalin kemesraan dengan Tuhan. Filosofinya saya dapat di situ," jelasnya.
Melalui membatik pula, lanjut Ferry, banyak belajar sinergi dengan masyarakat mengenai alam.
Ferry menjual batik ke sejumlah negara tujuan cukup fantastis.
"Harganya mulai Rp 450 ribu ada yang sampai Rp 75 juta, bahkan Rp 250 juta," bebernya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News