Kisah Sukses Batik Wistara, Ada Andil Masyarakat Disabilitas

03 November 2022 12:00

GenPI.co Jatim - Perjuangan Batik Wistara menjadi salah satu UMKM besar di Surabaya, merupakan buah kerja keras semua orang, khususnya penyandang disabilitas.

UMKM yang terletak di Jalan Tambak Medokan Ayu VI ini hampir seluruh produksinya dikerjakan oleh penyandang disabilitas.

Sumarni, sebagai pimpinan Batik Wistara mengatakan, langkah mengajak penyandang disabilitas bekerja agar punya taraf hidup yang layak ke depannya.

BACA JUGA:  Cuaca Jawa Timur Hari ini, Warga Malang, Batu, dan Lumajang Waspada

Tak hanya itu saja, Sumarni ingin menyediakan lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.

"Kami melihat adik-adik disabilitas yang kalau melamar kerja kemana-mana tidak diterima. Kami malah terbuka," kata Sumarni kepada GenPI.co Jatim, Rabu (2/11).

BACA JUGA:  Kisah Sukses Ferry Sugeng, Berawal Terpaksa, Kini Produk Batiknya Mendunia

Dia kemudian menceritakan bagaimana perjuangan Batik Wistara hingga besar seperti sekarang, yakni promosi dengan membagikan selebaran di traffic light.

Di samping itu, Batik Wistara tidak kenal lelah untuk ikut dalam sejumlah pameran.

BACA JUGA:  Kisah Unik Manajer Cityplaza Bondowoso Lihat Warga Antusias Naik Turun Eskalator

Usaha yang dilakukan berbuah manis, sekarang banyak pembeli yang datang. Sumarni bahkan mengaku sering kewalahan mengerjakan pesanan yang masuk.

"Sedikit demi sedikit kami telateni, sebelum pandemi pesanan seragam mulai berdatangan, instansi dari pemkot (Surabaya) pesan disini. Ada juga yang pesan untuk souvenir berupa kain yang dikemas dari Wistara," jelasnya.

Sumarni mengatakan, setiap harinya, Batik Wistara mampu memproduksi delapan baju dari dua orang penjahit. Proses pembuatannya mulai pukul 07.00 WIB.

"Seumpama jam pagi mulai itu bisa sampai jam 1 istirahat nanti jam 4 sampai jam 7-9 malam. Apalagi kalau banyak pesanan bisa sampai lembur malam. Sehari 16-20 itu 2 anak, jadi tinggal kali aja sebulan," jelasnya.

Sementara itu, Sumarni mengaku, menjalankan usaha industri fashion tak sepenuhnya bisa berjalan mulus, selain jalan terjal untuk meraih kesuksesan. Tantangan lain yang tidak pernah diprediksinya adalah pandemi Covid-19.

Pada awalnya Sumarni mengatakan, Batik Wistara sempat jatuh. Namun seiring berjalannya waktu, dia mulai beradaptasi dengan keadaan.

Batik Wistara akhirnya memutuskan memproduksi masker yang memang menjadi kebutuhan masyarakat saat pandemi.

"Adik-adik ini kemudian buat masker. Maskernya yang empat lapis," terangnya.

Semua upaya yang dilakukannya bersama orang-orang dibalik Batik Wistara semata untuk memberikan kehidupan dan lapangan pekerjaan layak bagi para masyarakat disabilitas yang kini menggantungkan hidup di Batik Wistara.

Oleh karenanya, Sumarni getol untuk membimbing para pekerjanya dengan memberikan pendampingan.

"Untuk kedepannya semoga adik-adik bisa tetap mau belajar dan mandiri terus kita beri arahan untuk bisa menghasilkan untuk dirinya sendiri. Kami tetap berusaha agar mereka belajar mandiri," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM