GenPI.co Jatim - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, tak ada temuan kasus baru kasus gagal ginjal anak akut.
Menurutnya, nihilnya temuan kasus gagal ginjal dikarenakan upaya penghentian penggunaan obat jenis sirop secara masif.
"18 Oktober kami sudah setop obat-obatan sirop, kasusnya langsung turun. Sehingga, seminggu terakhir tidak ada kasus baru yang masuk ke RS-RS," kata Budi di Universitas Airlangga (Unair), Rabu (9/11).
Menkes juga membeberkan, pihak juga melakukan sejumlah langkah untuk menghentikan kejadian gagal ginjal dengan mencari tahu penyebab kemunculan penyakit tersebut.
"Kami sudah tahu penyebabnya apa, sudah dilakukan langkahnya (penanganan, red) apa, dan sudah terbukti sudah tidak ada kasus baru," ujarnya.
Di samping itu, Kemenkes juga melakukan monitoring pada perkembangan angka kematian akibat penyakit gagal ginjal.
"Kedua, ada kematian baru apa tidak. Karena yang dirawat sekarang 22 orang sekarang, turun juga," terangnya.
Angka kematian akibat gagal ginjal akut juga disebutnya menurun, seiring berkurangnya jumlah kasus yang ada.
Budi menjelaskan, jumlah kasus kematian turun dari 15-10 pasien per hari sekarang dalam satu minggu hanya dua atau tiga pasien.
"Jadi, saya lihat seminggu terakhir itu hanya dua yang meninggal itu juga sisa yang lama, baik dari sisi kasus yang baru maupun dari kematian, sekarang sudah tidak ada," kata dia.
Sementara itu, terkait pengawasan obat sirop, hal tersebut disebutnya merupakan kewenangan dari BPOM. Hanya saja, Kemenkes tetap melakukan langkah pencegahan munculnya kasus baru.
"Semua yang berbasis sirup kami larang dulu. Tetapi kan gak semua obat itu mengandung cemaran dua senyawa kimia berbahaya ini (EG dan DEG, red)," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News