Fakta Tanah Retak Blitar, Hasil PVMBG Sungguh Mengejutkan

21 November 2022 05:00

GenPI.co Jatim - Kabupaten Blitar dilanda bencana alam tanah retak karena curah hujan yang tinggi di sana. Imbas kejadian ini dua bangunan, yakni masjid dan rumah marbot roboh.

Tim BPBD Kabupaten Blitar merespons dengan meminta tim dari PVMBG Bandung untuk melakukan kajian, salah satunya di Desa Binangun.

PVMBG Bandung melakukan kajian pada 30 Oktober 2022 sampai 4 November 2022.

BACA JUGA:  Tanah Gerak Kabupaten Blitar, Robohkan 2 Bangunan

Berdasarkan hasil kajian PVMBG menemukan fakta mengejutkan di Desa Binangun, yakni retakan tanah berbentuk tapal kuda dengan luasan hingga 1 hektare.

"Kebetulan yang di Binangun lokasi zona tidak aman. Ada beberapa bangunan yakni masjid dan rumah marbot," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto, Minggu (20/11).

BACA JUGA:  Pemprov Jatim Beri Bonus PON Papua Rp 410 Juta, Penantian Atlet Terbayarkan

Imbuhnya, PVMBG merekomendasikan lokasi tanah retak tidak lagi dimanfaatkan kegiatan apapun karena terlalu berisiko.

"Rekomendasinya relokasi. Kemudian wilayah yang terdampak ditanami pohon tanaman keras, tujuannya menghambat pergerakan. Jika sudah ada rekahan tanah ditutup dengan tanah liat," jelas Ivong.

BACA JUGA:  Warga Bangkalan Segera Dapat Bansos, Cek Syaratnya

Penutupan rekahan dengan tanah liat bertujuan agar retakan tidak semakin melebar. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM