GenPI.co Jatim - Pondok Pesantren Ummul Quro Assuyuty Pamekasan minta Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuka kelas CBL yang merupakan salah satu program unggulannya.
Sebagai awalan, Ponpes Ummul Quro Assuyuty berkunjung ke Unusa untuk mendapatkan pantuan teknis mengenai kurikulum Community Base Learning (CBL) tersebut.
Direktur Ponpes Ummul Quro Assuyuty, KH Achmad Fauzan menjelaskan, pihaknya tertarik membuka program studi S1 Sistem Informasi dan Manajemen menggunakan kelas CBL.
"Kedua program studi itu paling banyak diminati. Sehingga kami meminta Unusa untuk membuka CBL di pondok pesantren kami," katanya dikutip dari keterangan resmi Unusa, Sabtu (3/12).
Fauzan berharap ke depan Pondok Pesantren Ummul Quro Assuyuty Pamekasan bisa membuka perguruan tinggi.
"Unusa bisa menjadi pemibina perguruan yang kami miliki. Jadi kami tetap di bawah Unusa dan terus belajar," lanjutnya.
Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Kacung Marijan menyambut baik keinginan Pondok Pesantren yang ingin membuka kelas CBL.
Dia menjelaskan, kelas CBL memiliki kualitas yang setara dengan lulusan Unusa reguler.
"Dibukanya kelas CBL untuk program studi S1 Manajemen dan Sistem Informasi bisa meningkatkan sumber daya yang ada di Madura," jelas Prof. Kacung.
Lanjutnya, manfaat kurikulum CBL menurutnya tidak hanya dirasakan oleh santri di Pondok Ummul Quro Assuyuty Pamekasan saja, melainkan masyarakat Madura.
"Kami akan menyamakan kurikulum yang dipakai di Unusa, supaya masyarakat Madura yang belajar di Ponpes memiliki kualitas yang sama ketika lulus," pungkas Prof. Kacung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News