GenPI.co Jatim - Warga Surabaya sempat dibuat geger dengan maraknya para pemuda yang melakukan pamer senjata, konvoi dengan kendaraan roda dua, hingga tawuran saat malam hari.
Aksi itu viral meresahkan masyarakat di dunia sosial media.
Sosiolog Universitas Airlangga atau Unair Prof. Bagong Suyatno menyebut, fenomena yang muncul itu merupakan motif seseorang untuk mendapatkan sebuah pengakuan atau eksistensi, baik dari masyarakat luas.
"Itu betul (ingin mendapatkan pengakuan, red). Jadi, mereka itu mau menunjukkan perlawanan dengan cara mengembangkan perilaku yang berbeda dari masyarakat normal," kata Prof. Bagong, Selasa (6/12).
Tak hanya dari masyarakat saja, mereka juga ingin memperlihatkan keberaniannya kepada anggota di salah satu kelompok yang sama.
Prof Bagong tak memungkiri adanya persaingan eksistensi antar-anggota kelompok.
"Persaingan itu tidak terjadi antar-gang. Di antara anggota gang, dalam satu kelompok yang sama, juga bersaing untuk menunjukkan siapa yang lebih berani," terangnya.
Menurutnya, eksistensi atau pengakauan soal keberadaan seseorang di dalam sebuah kelompok ditentukan dari aspek keberanian.
"Mangkanya, yang satu bawa celurit lebih kecil, satunya bawa golok pemecah es itu sebenarnya untuk menunjukkan dia nggak kalah (dari anggota lainnya, red)," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News