GenPI.co Jatim - Pasal Perzinahan pada Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP) pada pasal 412 ayat 1, membuat pengusaha hotel di Malang resah.
Hal ini disampaikan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang.
"Ini menimbulkan sedikit keresahan karena privasi para tamu hotel menjadi terganggu," kata ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basuki dikutip dari Ngopibareng.id, Jumat (9/12).
Menurutnya privasi merupakan salah satu faktor utama tamu hotel dalam memilih penginapan, kemudian kedua nyaman serta aman.
"Kekhawatiran kami seperti penggrebekan. Kami dari pihak hotel kan tidak tahu apakah hubungan mereka suami-istri atau tidak," jelasnya.
Agoes menilai, harus ada upaya koordinasi dan sinergi antara dunia usaha dengan pemerintah.
"Kalau perzinahan ranahnya privasi yang artinya tidak bisa dimasukkan pelanggaran dalam kejahatan karena atas azas suka sama suka," ungkapnya.
Pihaknya saat ini sudah membahas KUHP pasal perzinahan itu dengan Disporapar setempat.
"Disporapar akan memberikan masukan kepada pusat terkait apa yang dipertimbangkan dan perlu dibenahi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News