GenPI.co Jatim - Empat mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), membuat aplikasi bernama Gov-Chain untuk mencatat transaksi pemerintah secara transparan dan mencegah korupsi.
Keempat mahasiswa Unair itu adalah Darmawan Tri Pangestu, Dyah Ayu Wiranti, Petrus Perlindungan Zai, dan Muhammad Dzulfikar Al Ghofiqi.
Mereka merupakan mahasiswa dari Prodi Administrasi Publik Unair.
Aplikasi Gov-Chain buatan empat mahasiswa tersebut mampu meminimalisir manipulasi jejak dan proses transaksi di lingkup pemerintahan.
Menariknya, Gov-Chain ini bisa diakses oleh publik karena terhubung dengan blockchain.
"Publik dapat mengakses bebas berbagai transaksi keuangan pemerintah," kata salah satu perwakilan mahasiswa Darmawan Tri Pangestu, Rabu (14/12).
Aplikasi itu, kata Darmawan, disebut mampu menjadi media pencegahan korupsi, lantaran catatan transaksi pemerintahan tercatat secara transparan.
"Menggunakan kriptografi dan mekanisme konsensus terdistribusi, blockchain menyediakan kombinasi unik dari pencatatan yang permanen dan tidak dapat dirusak," terangnya.
Di sisi lain, Gov-Chain juga diharapkan mampu membentuk skema pengalokasian anggaran yang akuntabel.
"Transparansi transaksi dan kemampuan audit dapat berfungsi secara otomatis," lanjutnya.
Aplikasi karya empat mahasiswa ini menyabet penghargaan juara pertama Diamond Award dan Best Video Award Kategori B dalam kompetisi Stundent Invention, Innovation, and Technology (SIITC) Innovation Design Award 2022 yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Jumat (4/11). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News