GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menjelaskan, saat ini pencapaian Universal Health Coverage (UHC) mencapai 98 persen.
"Angka tersebut didapat melalui proses pemadanan data," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Dokter Fauzan Adima, Minggu (18/12).
Dia menjelaskan, UHC merupakan sistem kesehatan yang menjamin seluruh masyarakat Kota Kediri.
Adanya UHC ini membuat warga tidak khawatir untuk berobat, meskipun pihak Pemkot Kediri melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan.
Hal ini bertujuan untuk mendata bagi warga yang belum terdaftar program BPJS.
Pemkot Kediri pada 2022 sudah mengalokasikan anggaran hingga Rp 37 miliar untuk pembiayaan BPJS. Anggaran ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni Rp 35 miliar.
Sedangkan pada 2023, Dinkes Kediri optimistis pencapaian UHC berhasil menembus angka 100 persen.
"BPJS sifatnya goyong royong menjadi kalau kita sehat iuran bisa dipakai yang sakit. Semoga bisa tercapai 100 persen seluruh penduduk Kota Kediri," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional seluruh masyarakat wajib ikut BPJS meskipun sudah terdaftar di asuransi lain," kata Fauzan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News