GenPI.co Jatim - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan alasan memberikan bantuan sebanyak 17 Bus Listrik untuk Kota Surabaya.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto dalam peluncuran Bus Listrik di Balai Pemuda, Surabaya mengungkapkan dua alasan penting.
Pertama Bus Listrik dihadirkan untuk mengurangi tingkat penggunaan bahan bakar fosil, terutama pada kendaraan umum.
"Secara bertahap akan kami replace menggunakan bus ini," katanya pada Selasa (20/12).
Dia menyebut, kendaraan listrik lebih unggul dalam aspek pengurangan emisi gas buang.
Kedua, hadirnya Bus Listrik diharapkan bisa mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Surabaya.
"Intinya bagaimana kami memiliki kontribusi positif untuk Kota Surabaya dalam rangka berperan menyehatkan masyarakat dalam pengurangan emisi," jelasnya.
Total Kota Surabaya mendapatkan bantuan 17 unit dari Kemenhub. Saat pengoperasiannya, hanya akan ada 15 bus listrik yang digunkan. Sedangkan 2 unit sisanya sebagai unit cadangan.
Moda angkutan itu sebelumnya digunakan untuk mengangkut delegasi perwakilan negara peserta KTT G-20 di Bali.
Suharto tak menampik, jika jumlah bus listrik di Surabaya bakal kembali ditambah secara bertahap.
"Secara bertahap akan kita tambahkan sejalan dengan peningkatan selesainya produksi," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku, pihaknya saat ini tengah mempersipakan angkutan feeder atau pengumpan sebagai transportasi pendukung bus listrik maupun Suroboyo bus.
Cara kerjanya, nantinya angkutan feeder bakal melayani warga dari jalan-jalan permukiman pendudukan untuk menuju lokasi halte bus di jalan utama.
"Jadi, setiap wilayah yang menggunakan bus Surabaya akan kami siapkan feeder. Feeder itu akan terpenuhi semua di 2024," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News