GenPI.co Jatim - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya yang tergabung dalam tim perancang Aksanawa merancang kapal Autonomous Surface Vehicle (ASV).
Kapal yang diberi nama Aksanawa tersebut diklaim mampu memudahkan pencarian korban kecelakaan laut.
"Aksanawa memiliki perkembangan yang cukup signifikan dari kapal pendahulunya," ujar Ketua tim perancang Aksanawa ITS Dion Andreas Solang, Selasa (3/1).
Sebelumnya, tim ini telah membuat kapal autonomous yang pernah digagas beberapa waktu lalu, yaitu YOLO-Boat.
Kapal Aksanawa memiliki spesifikasi lebih canggih, yakni dibekali dengan baterai Li-PO 6200 mAh. Dengan baterai tersebut mampu bertahan selama 113 menit dengan kecepatan 0,5 m/s.
Hal tersebut memungkinkan karena kapal tersebut memiliki manajemen power yang lebih baik dari pendahulunya. Aksanawa mengonsumsi daya lebih rendah.
"Hal itu disebabkan oleh konsumsi memori Aksanawa hanya sebesar 20 megabyte, lebih sedikit dibanding YOLO-Boat yang memakan memori sebesar 200 megabyte," ujarnya.
Meski lebih kecil, namun diklaim mampu korban lebih akurat. Dion menjelaskan Floating Point Operations Per Second (FLOPS) yang dipakai sangat sedikit.
"Dengan FLOPS yang sedikit, Aksanawa mampu menghasilkan skor 30 frame per seconnd," katanya.
Selain itu, kapal Aksanawa juga dilengkapi dua kamera di permukaan dan di bawah air. Memungkinkan untuk melihat kondisi yang lebih luas.
Kapal Aksanawa juga dilengkapi dengan model object detection berbasis deep learning yang mampu melihat objek minim cahaya.
Desain kapal ini juga dibuat mudah dibongkar pasang yang memungkinkan untuk dibawa ke lokasi kecelakaan laut. "Selain itu, Aksanawa didesain menggunakan lambung katamaran, sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik," ungkapnya.
Pihaknya berharap, kapal tersebut dapat membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam melakukan penyelamatan saat terjadi kecelakaan laut.
Kapal tersebut mengadopsi pola pencarian International Aeronautical and Maritime Search and Rescue (IAMSAR), seperti Expanding Square dan Parallel Track Search.
Pengoperasian kapal tersebut dapat dilakukan dengan hanya memberikan perintah dengan microcontroller.
"Saat mendeteksi korban, kapal akan mengirimkan koordinatnya pada kapal penyelamat sembari mengikuti korban jika korban terbawa arus," kata Dion. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News