GenPI.co Jatim - Ahmad Abdullah Zawawi, seorang alumni mahasiswa UNESA berprestasi yang berhasil diterima empat kampus bergengsi dunia untuk melanjutkan program S-2.
Siapa sangka, prestasi moncer di dunia akademik ini benar-benar dia lakukan dengan tekun dan ulet.
Ahmad sapaannya, memang terlahir di keluarga kurang mampu. Namun kondisi ini tidak membuatnya minder.
Justru kondisi ini menjadi pelecutnya untuk lebih semangat belajar untuk meraih cita-citanya.
Dia bercerita, sang ayah sudah meninggal dunia sejak dirinya masih duduk di bangku SD.
"Sejak saat itu ibu menjadi tulang punggung keluarga yang sehari-hari bekerja menjual es," katanya dikutip dari laman UNESA, Rabu (4/1).
Melihat jerih payah ibunya itu, Ahmad selepas lulus SMK Negeri 1 Surabaya langsung mencari kerja untuk membantu ekonomi keluarga. Namun dia juga memiliki keinginan untuk berkuliah.
Ahmad pun perlahan meyakinkan ibunya dan memohon restu untuk diperbolehkan mengeyam pendidikan perguruan tinggi. Hal ini dia lakukan karena orang tuanya tidak memperbolehkan berkuliah karena keterbatasan biaya.
Singkatnya, setelah berhasil meyakinkan ibunya, Ahmad pun mulai mencari informasi dunia perkuliahan. Pilihannya jatuh di UNESA melalui jalur Bidikmisi, namun tidak lolos.
Ahmad kemudian nekat mendaftar melalui SNMPTN dengan biaya mandiri dan akhirnya diterima S-1 Manajemen Pendidikan UNESA.
"Ibu tahunya dapat beasiswa padahal bayar sendiri. Saya sengaja nggak ngomong supaya tidak jadi beban dan merepotkan," jelasnya.
Ahmad selama menjalankan perkuliahan di Universitas Negeri Surabaya, dilakukan dengan giat dan ulet.
Hasilnya dia berhasil diterima S-2 pada empat perguruan tinggi bergengsi dunia.
Keempat perguruan tinggi itu adalah, University of Melbourne Australia, Monash University Australia, The University of Sydney Australia dan Glasgow University, UK. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News