GenPI.co Jatim - Kecelakaan kereta api di Jawa Timur meningkat tajam selama tahun 2022 lalu.
Berdasarkan data Polda Jawa Timur terdapat 175 kasus kecelakaan di perlintasan kereta api selama 2022.
Kecelakaan di perlintasan kereta api mengakibatkan 105 nyawa melayang.
Menanggapi data tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pesan kepada kepala daerah untuk proaktif mendirikan rambu perlintasan kereta api tanpa palang.
Dia menjelaskan, rambu-rambu itu berfungsi sebagai peringatan dini atau early warning system (EWS).
"Menjaga agar perlintasan kereta api menjadi tempat yang aman untuk dilalui," katanya, Kamis (5/1).
Pihaknya juga mengimbau organisasi masyarakat maupun keagamaan turut serta melakukan sosialisasi peningkatan kewaspadaan.
"Seperti PWNU dan PW Muhammadiyah, MUI, dan elemen strategis masyarakat turut melakukan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
Sebagaimana diketahui terdapat 1.290 perlintasan kereta api di Jawa Timur. Jumlah tersebut terdiri dari 1.140 perlintasan sebidang dan 150 perlintasan tidak sebidang.
Kemudian, perlintasan kereta api yang dijaga oleh Pemda sebanyak 72, kemudian 280 dijaga oleh KAI, dan 217 dijaga relawan. Sedangkan 470 perlintasan tak dijaga. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News