GenPI.co Jatim - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mempersiapkan pilihan lain untuk mengisi rute bus listrik dengan Suroboyo Bus.
Sejak pertama kali diluncurkan pada akhir 2022, rute bus listrik ditempatkan di Teminal Purabaya-KenPark.
Rute bus listrik saat ini memang tengah kosong. Moda angkutan elektrik itu tengah menjalani proses perawatan dan pembaruan kontrak.
"Sekitar satu bulanan. Kalau ke depannya satu bulan enggak ada ya tak lihat tak isi Suroboyo Bus," kata Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru, Minggu (8/1).
Ditanya soal kewenangan Pemkot Surabaya, Tundjung menyebut, pihaknya hanya bertugas menyediakan rute moda angkutan lungsuran KTT G-20 itu.
Sementara soal kontrak, merupakan kewenangan antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Damri selaku pihak operator.
Pembaruan kontrak bus listrik dilakukan setiap tahunnya.
"(Kontrak, red) 2022 berakhir, sekarang memperbarui kontrak lagi antara Kemenhub dan Damri. Otomatis dievaluasi kontraknya," terangnya.
Sebelumnya, Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta Dishub Surabaya menyediakan opsi moda angkutan masal pengganti bus listrik.
Tak mengaspalnya bus listrik menyisakan kekosongan unit pada rute bus listrik, yakni Terminal Purabaya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jemursari, SIER, Merr, hingga KenPark.
Mandeknya operasional Bus listrik lungsuran KTT G-20 itu, lantaran ada proses maintenance dan pembaruan kontrak antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenhub bersama Damri.
"Penumpang tetap jalur Gunung Anyar-Kenpark atau Purabaya-Kenpark yang rata-rata ada 300 penumpang harus disolusikan," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati, Jumat (6/1). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News