GenPI.co Jatim - Bus listrik tak terlihat terlihat di jalanan Surabaya. Sejak awal Januari 2023 Damri menarik bus tersebut untuk dilakukan evaluasi.
GM Damri Surabaya Yulianto mengatakan, evaluasi yang dilakukan terkait dengan jarak tempuh yang hanya 160 kilometer sekali isi daya penuh.
"Sedangkan kilometer dalam sehari yang harus kami tempuh 245 km + 15 km pulang pergi pull ke terminal. Jadi, sekitar 260 km per hari," kata Yulianto, Selasa (10/1).
Pihaknya berencana melakukan penyempurnaan teknologi, salah satunya dengan menambah komponen daya pada bus listrik.
Hanya saja, Yulianto tidak merinci secara detail berapa daya yang akan ditambah untuk bus listrik tersebut.
Damri tengah berkoordinasi dengan INKA selaku pembuat bus dan Institusi Teknologi 10 Nopember (ITS Surabaya) untuk memperbarui teknologinya.
"Teknologi kendaran itu harus di-upgrade. Kami kembalikan ke INKA dan kerja sama dengan ITS. Kami kira itu ranahnya institusi itu," ujarnya.
Diharapkan penyenpurnaan teknologi atau komponen ini nantinya akan berpengaruh pada performa bus listrik.
"Saya yakin ke depannya semakin sempurna, membaik. Kemampuan daya tempuhnya juga bisa lebih panjang di atas 200-250 km. Jadi, dalam operasional sehari tidak terlalu repot menambah daya lagi," ujarnya.
Sekadar diketahui, selain evaluasi, Damri dan Kemenhub juga tengah melakukan pembahasan perpanjangan kontrak operasional. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News