GenPI.co Jatim - Polisi turun tangan menyelidiki kasus penganiayaan sejumlah wartawan di Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengaku telah menerima laporan sejumlah wartawan yang menjadi korban penganiayaan, Jumat (20/1).
"Akan kami tindak lanjuti," kata Yusep dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya dikabarkan beberapa wartawan menjadi korban penganiayaan, yakni fotografer LKBN ANTARA Didik Suhartono, fotografer INEWS.com Ali Masduki, reporter INEWS Firman Rachmanudin, reporter Beritajatim.com Anggadia, dan reporter Lensaindonesia.com Rofik.
Wartawan tersebut juga telah melaukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Informasi yang diterima, sejumlah wartawan tersebut diketahui mendapat intimidasi ketika meliput penyegalan di Gedung Diskitek Ibiza Club oleh Satpol PP Pemprov Jatim, Jumat siang.
"Awalnya kami menunggu kegiatan penyegelan Satpol PP Pemprov Jatim itu di sebuah warung yang berlokasi di depan Gedung Diskotek Ibiza Club. Lalu datang seorang perempuan marah-marah dan meminta kami untuk naik ke lantai 5 Gedung Diskotek Ibiza Club menemui seseorang bernama Wahyu," kata Firman.
Dia dan rekan-rekannya menolak perintah tersebut, karena, sedang menunggu pimpinan Satpol PP Jatim untuk wawancara.
Pada pukul 14.30 WIB, dia bersama wartawan yang lain bergerak menuju depan lift Gedung Diskotek Ibiza Club untuk wawancara. Saat itulah wartawan tersebut mendapat intimidasi.
Mereka dipaksa lagi untuk naik ke lantai 5 gedung diskotek tersebut untuk bertemu seseorang bernama Wahyu.
"Kami tetap menolak. Karena kami ingin mewawancarai doorstop dengan dinas terkait," kata Firman.
Sempat terjadi adu mulut, sebelum akhirnya sejumlah orang menghampiri dan memukul beberapa wartawan.
"Sekitar pukul 15.20 WIB, kami memutuskan mundur karena semakin banyak massa yang tersulut emosinya. Namun sepeda motor Angga dan Rofik ditahan oleh massa," ujar Firman. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News