GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tengah diselimuti duka mendalam. Urip Suwondo, ayahandanya meninggal dunia, Minggu (23/1) dini hari.
Sosok ayah bagi Eri segalanya, termasuk dalam mengantarkannya sampai sukses sebagai Wali Kota Surabaya.
Eri juga ingat pesan sang ayah, bahwa setiap kebijakan yang diambil harus melihat kondisi warga Surabaya.
"Lakukan semua tingkah lakumu untuk menerangi makam Umi dan Abah ketika meninggal," ujar Eri seusai pemakaman.
Dia mengaku selalu membawa pesan itu dalam setiap menjalankan tugas maupun mengambil kebijakan. "Karena ketika saya salah melangkah sedikit saja, saya membuat gelap makam orang tua saya," jelasnya.
"Ini menjadi pembelajaran betul buat saya untuk mengambil sebuah kebijakan ke depan yang mengontrol kaki tangan saya, langkah saya untuk terus berlomba-lomba menuju kebaikan untuk menerangi makam dari orang tua saya, Abah saya," lanjutnya.
Sementara itu, Eri juga mengaku, sempat dicari oleh almarhum. Hanya saja, waktu itu dia masih ada kegiatan kedinasan.
Namun, ketika mendengar kondisi almarhum dari sang adik, Eri langsung bergegas pulang ke kediaman orang tuanya.
"Ditelepon adik, abah panas. Langsung saya pulang, saya tinggalkan semua kegiatan. Sampai di rumah, kaki abah sudah dingin tapi badannya masih panas," ujarnya.
Sebelum wafat, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung.
Sekadar diketahui, jenazah almarhum Urip Suwondo dikebumikan di TPU Tembok Gede, Surabaya. Proses pemakaman dilakukan pada pukul 10.13 WIB. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News