GenPI.co Jatim - Enam mahasiswa asal Lumajang yang dilaporkan tersesat di Gunung Lemongan telah ditemukan tim SAR, Sabtu (28/1).
Para mahasiswa yang diketahui mendaki pada Kamis (26/1) sempat tersesat dan kesulitan mencari arah pulang.
Ada cerita dari para mahasiswa tersebut yang tak patut dicontoh. Mereka berbohong kepada orang tua sebelum mendaki.
Zainul Halim, salah satu orang tua korban tak mengetahui anaknya sedang mendaki Gunung Lemongan.
Dia kaget ketika dikabarkan sang anak tersesat, yang diketahuinya anaknya izin study tour ke Mojokerto dan Surabaya.
"Jumat (27/1) kemarin, saya mendapat kabar dari petugas desa kalau anak saya tersesat," katanya.
Kabar keenam mahasiswa tersebut tersesat dari laporan teman salah satu pendaki tersebut.
Satu di antara enam mahasiswa itu mengabarkan temannya melalui pesan WhatsApp bahwa rombongan kebingungan mencari jalan di hutan.
Tim SAR gabungan dari Tagana dan sukarelawan kemudian melakukan pencarian selama dua hari. Hingga akhirnya keenam pendaki tersebut ditemukan pada Sabtu (28/1).
Asper Perhutani BKPH Klakah Aries Sugiharto mengatakan, keenam mahasiswa tersebut melakukan pendakian secara ilegal. Sebab, sejak 2020 Gunung Lemongan masih ditutup.
"Kami perkirakan mereka tersesat di jalur kiri, sekitar 400 meter dari Jalur Watu Gede dan akhirnya pendaki ini ditemukan selamat," tuturnya.
Sekadar diketahui, keenam pendaki yang sempat tersesat tersebut, yakni Alfan Fatah (22) warga Desa Karanganom Kecamatan Senduro. Diaz Baharah warga Kelurahan Citrodiwangsan, Ci'en Agung warga Kelurahan Kutorenon, Muamar Brian (22) warga Kelurahan Rogotrunan, Elisa (22) warga Desa Labruk, Miftahul Jannah warga Yosowilangun Kidul. (mcr26/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News