GenPI.co Jatim - Kapolsek Kalisat AKP Istono memastikan video yang viral dengan narasi penculikan anak di Jember adalah hoaks.
Dia menyayangkan adanya video yang ditulis dengan narasi penangkapan pelaku penculikan anak tersebut. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah kecelakaan lalu lintas di Dusun Curah Lembu, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.
“Tidak benar itu, itu adalah video kecelakaan yang terjadi kemarin pukul 14.00 WIB. Bukan penculikan anak,” tegas Istono dikutip dari Ngopibareng.id, Selasa (31/2).
Kecelakaan lalu lintas tersebut melibatkan kendaraan roda dua Suzuki Thunder bernomor polisi DK 6201 FX dengan Toyota Avanza berpelat P 1488 II.
Kronologinya, sepeda motor yang melaju kencang menyenggol kendaraan roda empat, sehingga menyebabkan kecelakaan. Pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami patah tulang.
Kasus tersebut sudah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Jember. Kondisi pengendara sepeda motor telah membaik dan menjalani rawat jalan.
Namun, rupanya kecelakaan tersebut direkam oleh seseorang saat warga berbondong-bondong menolong.
“Pasca-kecelakaan tersebut banyak warga yang bermaksud menolong. Akan tetapi sama orang perekam video malah disampaikan telah terjadi penculikan anak itu. Padahal murni kecelakaan lalu lintas,” kata Istono.
Pihaknya mengeklaim telah mengantongi identitas perekam dan pemberi keterangan dalam video tersebut. Namun, Istono masih enggan menyebutkannya karena masih dalam proses penyelidikan.
“Untuk identitas terduga pelaku belum bisa kami sampaikan. Kita koordinasi dengan Polres Jember agar penanganan kasus tersebut tidak keliru. Kita koordinasikan apakah yang bersangkutan dapat dijerat UU ITE atau tidak,” pungkas Istono.
Sebelumnya, video berdurasi 16 detik beredar di beberapa grup Whatsapp. Beberapa pengguna aplikasi tersebut sebenarnya juga telah menyebut bahwa itu hoaks. Akan tetap video tetap beredar liar.
Disebutkan dalam narasi video tersebut menenai penculikan anak dalam Bahasa Madura.
“Sengak na’-kana’ reh. Se andhi’ anak jagha, gih. Area keneng roh, eamuk neka eamuk. Se andhi’ ana’ jaghah (waspada bagi yang mempunyai anak. Tolong dijaga ya. Ini sudah ditangkap, diamuk. Yang mempunyai anak dijaga),” kata perekam dalam video tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News