Mahasiswanya Meninggal di Toilet Kampus, Poltekpel Surabaya Angkat Bicara

07 Februari 2023 15:00

GenPI.co Jatim - Seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran atau Poltekpel Surabaya ditemukan meninggal dunia di toilet kampus, Minggu (5/2) malam.

Pihak kampus angkat bicara mengenai hal tersebut. Direktur Poltekpel Surabaya, Heru Widada mengungkapkan, permasalahan ini tengah didalami pihak kepolisian.

“Kejadian ini sudah ditangani Polrestabes Surabaya, awalnya dari Polsek, tapi kini ditarik oleh Polrestabes Surabaya,” ujar Heru dikutip dari Ngopibareng.id, Selasa (7/2).

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Umumkan Pekerja Kantor dan Pelajar WFH, Sambut 1 Abad NU

Polisi, kata Heru, tengah mendalami terkait adanya dugaan penganiayaan terhadap korban yang diketahui berinisial MR (20) tersebut.

Pihaknya menegaskan memberikan akses penuh kepada penyidik apabila dibutuhkan bantuan terkait kasus tersebut.

BACA JUGA:  Polresta Surabaya Gelar Tilang Manual Besok, Ayo Tertib Rek!

Total sudah ada 12 saksi yang terkait diduga mengetahui kejadian sebelum korban meninggal dunia telah diperiksa.

“Untuk sementara yang dimintai keterangan, ada sekitar 9 sampai 12 orang (taruna) di Polrestabes Surabaya,” jelasnya.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Sediakan 32,3 Ton Pasar Beras Murah, Mak-Mak Jangan Khawatir

Heru menyatakan siap membantu bila dibutuhkan keterangan saksi tambahan terkait kasus tersebut. Poltekpel Surabaya mendukung penuh agar kasus tersebut terang benderang.

“Kalau ada tindak pidana kami akan serahkan ke pihak polisi. Kalau dari sisi aturan pendidikan sanksinya sangat berat dan bisa langsung dikeluarkan,” ujar dia.

MR merupakan mahasiswa asal Mojokerto yang baru masuk di tahun ajaran 2022/2023. Korban tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Transportasi Laut semester 1.

Sebelumnya, orang tua korban Mochamad Yani mengungkapkan mendapat kabar kematian sang anak pada Minggu malam.

“Dapat kabar anak saya meninggal itu pukul 22.48 WIB. Anak saya sudah meningggal, ada di rumah sakit (Jalan) Sukolilo,” kata Yani, Senin (6/2).

Dia mengaku kaget melihat kondisi anaknya yang terdapat banyak lebam di tubuhnya.

“Bibirnya bengkak, pecah, hidung kanan juga bengkak, dahi kanan kiri memar, pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua. Mulut mengeluarkan darah, enggak ada hentinya,” jelasnya.

Yani tak percaya bila anaknya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi, seperti yang disampaikan pihak kampus.

“Saya cek kondisi jenazah banyak luka-lukanya. Dugaan saya, saya mungkin ada penganiayaan. (Katanya) terpeleset di kamar mandi nggak masuk akal. Makanya saya laporkan,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM