Hujan Deras di Kawasan Puncak, Gunung Semeru Banjir Lahar Dingin

08 Februari 2023 05:00

GenPI.co Jatim - Banjir lahar dingin Gunung Semeru terjadi usai kawasan puncak diguyur hujan pada Selasa (7/2).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian mengungkapkan, banjir lahar dingin terekam selama 5.400 detik atau 1,5 jam, antara pukul 12.00-18.00 WIB.

"Terjadi dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15-20 mm dan lama gempa 4920-5400 detik," ujar Sofian dalam siaran persnya.

BACA JUGA:  Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Berwarna Putih, Warga Jangan Mendekat

Sepanjang hari, kondisi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut terpantau tertutup kabut secara visual.

"Asap kawah tidak teramati, cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan barat," katanya.

BACA JUGA:  Gunung Semeru Erupsi Lagi, Letusan Terpantau 19 Kali

Pihaknya juga merekam 18 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 20-22 mm sepanjang hari tersebut dengan rentang waktu 70-130 detik.

Pihaknya juga mencatat terjadi tiga kali gempa harmonik yang memiliki amplitudo 7-10 mm dengan lama 85-310 detik, dan satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 25 mm.

BACA JUGA:  Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Guguran Awan Panas Sejauh 6 Km

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang terus mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di jalur aliran lahar.

Dia meminta masyarakat menjauh dari radius 13 kilometer dari kawah Gunung Semeru.

"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," katanya.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dengan jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujarnya.

Pihaknya mengimbau untuk menghindari sepanjang aliran sungai/lembah, seperti di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM