GenPI.co Jatim - Ledakan di Blitar yang terjadi Senin (20/2) begitu dahsyat. Puluhan rumah hancur terdampak.
Warga Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar dikejutkan suara ledakan yang terjadi pada malam hari.
Berikut ini beberapa fakta mengenai ledakan di Blitar yang menghebohkan.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, dugaan awal ledakan disebabkan oleh bahan peledak.
“Dugaan awal ledakan disebabkan oleh bubuk bahan petasan, dari keterangan yang diperoleh dari keluarga dan tetangga, keluarga korban biasa membuat petasan menjelang bulan puasa," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono dikutip dari Ngopibareng.id, Senin (20/2).
Tercium bau belerang yang menyengat usai terjadi ledakan. Namun, untuk memastikannya penyebab pastinya masih akan diteliti Tim Labfor Polda Jatim.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto juga menduga demikian. Ledakan berasal dari bahan petasan atau mercon yang disimpan di rumah Darman.
"Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, informasi awal akibat bahan mercon yang disimpan di salah satu rumah warga. Ini masih informasi awal, nanti yang berwenang yang akan menyampaikan," kata Ivong.
Dikutip dari Ngopibareng.id, ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar menyebabkan 25 rumah warga.
Diketahui, empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tersebut.
AKBP Argo menyebut, ditemukan potongan tubuh yang diduga merupakan pemilik rumah. "Kemungkinan meninggal karena tadi ditemukan sudah dalam beberapa potongan bagian tubuh," katanya.
Bagian potongan tubuh ada yang ditemukan di radius sekitar 100 meter dari sumber ledakan. Ada satu korban yang ditemukan masih utuh.
Argo mengungkapkan, keempat korban yang meninggal dunia tersebut masih satu keluarga.
"Korban meninggal dunia sudah kami temukan dan teridentifikasi, jumlahnya ada empat orang yang meninggal dunia. Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak dan satu keponakan," katanya.
Keempat korban diketahui yaitu, Darman (63), Aripin, Widodo, dan Wawa. Wawa merupakan keponakan Darman.
Keterangan warga, dua anak Sudarman, yakni Arifin dan Widodo punya kebiasaan membuat petasan. Keduanya sering membuat petasan menjelang Ramadan.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengaku masih melakukan pendalaman terkait penyebab sesungguhnya. "Yang bersangkutan (korban) memang punya kebiasaan membuat mercon. Ini masih diselidiki," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News