GenPI.co Jatim - Lamongan dikepung banjir dalam beberapa pekan terakhir. Sebanyak 20 desa terdampak banjir tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, penyebab banjir salah satunya karena meluapnya Sungai Bengawan Jero.
Dia mengaku ingin memperbaiki pintu air kuro yang kondisinya sudah rapuh dan bocor.
"Sungai Bengawan Jero di Lamongan merupakan bagian dari Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Bengawan Solo maka kewenangan sesungguhnya di pemerintah pusat. Sudah 3 tahun kami mengajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya mendapatkan prioritas penanganan," ujarnya, Sabtu (25/2).
Pihaknya akan maju ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengambil alih perbaikan pintu air jero.
"Menurut penjelasan dari Tim Teknis, Pintu Air Kuro merupakan salah satu titik simpul penyebab banjir akibat luapan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, angaran perbaikan pintu air kuro dilakukan dengan sistem sharing antara Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim dengan nilai total Rp 65 miliar.
"Sepertiga anggaran berasal dari Pemkab Lamongan, sedangkan sisanya dari Pemprov Jatim," katanya.
Dia mendorong pengerjaannya perbaikan bisa secepat mungkin karena banjir di Kabupaten Lamongan bisa menggenang berbulan-bulan lamanya.
"Ke depannya titik-titik simpul lainnya seperti bendungan Tambak Ombo dan lainnya juga akan segera diurai hingga banjir di Kabupaten Lamongan benar-benar tuntas terselesaikan," ujarnya.
Pihaknya juga berharap, BBWS Bengawan Solo segera melakukan normalisasi sungai. "Semoga program ini mendapat penguatan anggaran dari pusat sesegera mungkin," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News