GenPI.co Jatim - Masyarakat dihebohkan dengan temuan gunung bawah laut di Pacitan. Informasi terbaru dari Badan Informasi Geospasial (BIG) gunung tersebut tak menunjukkan aktivitas vulkanis.
"Tidak ada tanda-tanda vulkanis. (Juga, red) tidak ada tanda-tanda itu merupakan gunung berapi," kata Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai, BIG Yosef Dwi Sigit Purnomo, Selasa (1/3).
Penjelasan Yosef tersebut mengonfirmasi ulang pernyataan geolog ITS, Prof. Amin maupun peneliti utama BRIN, Prof Heriadi yang menyebut bahwa penampakan yang disebutkan sebagai gunung bawah laut tersebut merupakan struktur menonjol di dasar Samudera Hindia.
Yosef menjelaskan, tonjolan besar di dasar laut tersebut terjadi akibat perubahan elevasi dasar laut yang ekstrem.
Kondisi tersebut terjadi disebabkan tumbukan dua lempeng bumi, yakni Indo-Australia dan Eurasia.
Proses pembentukan gunung akibat tubrukan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun lalu.
"Sebab, gunung itu sebenarnya sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu secara geologis. Hanya baru ditemukan ketika BIG bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melakukan survei untuk kepentingan landas kontinen," katanya.
Pihaknya memastikan akan menindaklanjuti mengenai temuan gunung bawah laut tersebut bersama dengan kementerian dan lembaga terkait.
"Dari kementerian dan lembaga, termasuk BRIN, di (kementerian) ESDM mereka sudah minta data ke kami," ujarnya.
Tigas BIG, kata dia, membentuk pemetaan wilayah Nusantara berdasarkan penggambaran peta rupa bumi.
"Jadi, BIG tugas fungsinya lebih pada menemukan, memberi nama, hingga membuat plot pada peta rupa bumi. Soal apakah akan dieksplorasi, diteliti lebih lanjut, itu nanti kementerian dan lembaga lain yang lebih berwenang," kata Yosef. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News