Tanah Gerak di Trenggalek Meluas di 7 Desa

08 Maret 2023 23:45

GenPI.co Jatim - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bencana tanah gerak di Trenggalek telah melanda 7 desa di lima kecamatan sepanjang Januari hingga Maret 2023.

Ketujuh desa tersebut, yakni Desa Gading dan Desa Nglinggis Kecamatan Tugu, Desa Joho Kecamatan Pule, Desa Terbis dan Manggis Kecamatan Panggul, Desa Nglebo Kecamatan Suruh dan Desa Ngerdani Kecamatan Dongko.

Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, kerugian material cukup besar.

BACA JUGA:  Belasan Rumah di Trenggalek Rusak Akibat Tanah Bergerak, Warga Ingin Direlokasi

"Tidak ada korban jiwa dalam serangkaian kejadian (bencana tanah gerak, red) ini, namun dampak kerugian materiil cukup besar. Selain bangunan rusak dan tidak dapat dihuni, warga saat ini harus mengungsi ke tempat aman," ujarnya, Rabu (8/3).

Dia mengungkapkan, sebagian warga seperti di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan sudah direlokasi.

BACA JUGA:  Tanah Retak di Trenggalek Mengancam Rumah 14 KK, 5 Keluarga Sudah Mengungsi

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengaku terus berupaya menangani bencana tanah gerak, mulai dari penyediaan tenda, dapur umum, hingga kebutuhan logistik.

Pihaknya juga telah melakukan rapat dengan sejumlah pihak untuk membuka kemungkinan relokasi. "Beberapa tempat sudah kami evaluasi untuk relokasi dan proses pembangunannya bertahap, tidak bisa secara bersamaan," katanya.

BACA JUGA:  50 Orang Calon Haji Trenggalek Batal Berangkat Saat Covid-19 Jadi Prioritas

Relokasi yang telah dilakukan terhadap 29 hunian milik warga Desa Sumurup Kecamatan Bendungan ke lahan hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Rumah mereka sudah tidak layak huni dan rentan kembali terjadi bencana serupa. "Kemudian masih ada Pandean, lalu yang terbaru Desa Ngerdani Kecamatan Dongko, ada lagi di Desa Timahan Kecamatan Kampak dan di Desa Watulimo," katanya.

Pemkab masih melakukan pendataan dan pengklasifikasian sesuai dengan tingkat kerusakan dan kelaikan untuk dijadikan tempat tinggi.

Sembari menunggu, dilakukan sejumlah upaya di antaranya memasang sabuk air sehingga dampak kerusakan saat hujan tidak semakin parah.

“Kami pilih mana yang mengalami kerusakan ringan, sedang, berat, lalu mana yang butuh relokasi. Diusahakan tahun ini," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM