GenPI.co Jatim - Seorang santri di Bangkalan meninggal dunia diduga dianiaya. Polisi pun turun tangan mengusut kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya menjelaskan, pengeroyokan dan penganiayaan tersebut terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Geger pada Selasa (7/3).
Korban bernisial BT (16) yang merupakan warga Kecamatan Klampis dianiaya oleh para seniornya.
"Beberapa saat setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak tertolong," kata Dananjaya, Jumat (7/3).
Hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka lebam pada tiga bagian tubuhnya, yakni lengan, punggung, dan dada.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Pengurus pondok pesantren juga telah memasrahkan pengusutan kepada polisi.
Pihaknya mengaku telah memeriksa 20 orang saksi terkait dengan dugaan kasus penganiayaan tersebut.
"Ada sekitar 20 orang yang terdiri atas santri, pengurus dan pengasuh pesantren yang telah kami mintai keterangan. Pemeriksaan awal dilakukan oleh Polsek Geger dan saat ini di Mapolres Bangkalan," katanya.
Dananjaya mengungkapkan, pengurus pondok pesantren tidak menerapkan sanksi fisik kepada santri yang melanggar aturan pesantren, karena memang lebih mengutamakan akhlak. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News