GenPI.co Jatim - Mimpi pengusaha UMKM di Surabaya barang dagangannya laku keras dengan mendaftarkan aplikasi belanja online e-Peken dari Pemkot Surabaya ternyata tak seindah kenyataan.
Sebaliknya, mereka mengeluh belum mendapatkan orderan setelah setahun mendaftar aplikasi e-Peken.
Keluhan datang bukan dari satu pedagang, melainkan beberapa orang yang kompak mengatakan hal yang sama.
Pertama Sumi'in, pelaku UMKM produsen makanan minuman asal Kendangsari, Surabaya. Dia sudah mendaftar e-Peken tapi belum mendapat orderan, baik dari ASN maupun masyarakat umum.
"Kami berharap ada solusi dari pemkot," katanya.
Kedua Pujiati, pedagang UMKM tempe ini bahkan mengaku aplikasi e-Peken tidak stabil. Dia mengeluh sempat tidak bisa diakses beberapa hari.
"Tiga hari error, jadi banyak teman yang tidak bisa mendapatkan order. Mohon disampaikan ke dinas terkait," keluh Puji.
Pelaku UMKM lainnya bahkan hingga saat ini belum memiliki nomor induk berusaha (NIB).
Keluhan ini mendapatkan respons dari Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya yang meminta adanya perhatian terdapat pelaku UMKM.
"Saya senang sekali kalau acara bertemu dengan UMKM dilaksanakan secara kontinyu sebulan sekali di tiap kelurahan, dengan dihadiri dinas terkait. Agar intervensi terhadap UMKM tepat sasaran," kata Anas, Selasa (21/3). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News