GenPI.co Jatim - UPN Veteran Jawa Timur baru saja mengukuhkan dua Profesor bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Manajemen Agribisnis, dan pada Selasa, 4 April 2023 mengukuhkan satu profesor baru.
Profesor yang baru saja dikukuhkan adalah Euis Nurul Hidayah, Dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, UPN Veteran Jatim.
Dalam oraasi ilmiah pengukuhan sebagai profesor, Euis menyampaikan mengenai Karakterisasi Dissolved Organic Matter (DOM) sebagai strategi dalam pengelolaan air bersih berkelanjutan.
Kajian bahan organik ini menurutnya dapat terlarut atau DOM pada air bersih masih belum tersentuh di Indonesia.
“Tidak semua air bersih itu layak minum, karena parameter dan kelayakan kualitasnya berbeda” ucapnya.
Dia menjelaskan, air bisa dikatakan sebagai air bersih ketika memiliki standar baku mutu kesehatan lingkungan dan memenuhi syarat kesehatan, seperti tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, serta bebas dari cemaran biologi dan kimia.
Selain itu kriteria air bersih juga bisa menjadi air layak minum, dengan memenuhi kriteria-kriteria yang lebih detail lagi, seperti memenuhi syarat kesehatan, syarat fisika, syarat mikrobiologi, kimiawi, dan radioaktif.
Akan tetapi untuk mendapatkan air bersih, masyarakat Indonesia masih bergantung pada air sungai. Sementara kondisi air sungai di sebagian besar wilayah Indonesia, saat ini telah mengalami pencemaran, baik oleh limbah industri, limbah rumahtangga, serta pencemaran alamiah.
"Bahan baku sumber air kita sangat rentan, belum lagi zat-zat organik terlarut yang terkandung di dalamnya," jelasnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (6/4).
Sementara itu berbicara mengenai perusahaan pengelolaan air bersih di Indonesia, Eis mengungkapkan sejauh ini telah melakukan upaya maksimal dalam memproses bahan baku sumber air menjadi layak konsumsi.
Hanya saja Eis menambahkan, air yang telah diolah tersebut masih memiliki risiko muncul senyawa karsinogenik.
Dalam paparannya, Euis menyatakan bahwa bahan organik terlarut sangat susah untuk disisihkan, sehingga perlu dilakukan strategi khusus dalam pengolahan air bersih tersebut.
“Strategi yang bisa dilakukan antara lain dengan melakukan kontroling dan monitoring mulai dari unit proses sampai pada distribusi. Jangan sampai pada sistem distribusi, air yang masuk di keran-keran rumah itu mengandung senyawa-senyawa yang membahayakan” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News