GenPI.co Jatim - Sebanyak 97 siswa dari SMK Prapanca 2 Surabaya terpaksa mengungsi belajar ke kampus Stikosa-AWS.
Hal ini dikarenakan sengketa antara kepala sekolah lama dengan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT).
Kepala SMK Prapanca 2 Surabaya Gugus Legowo mengatakan, sebelum kegiatan belajar mengajar pindah ke kampus, siswa sempat menempati gedung SMK Prapanca 1 Surabaya.
"Proses belajar masih tetap berjalan, tetapi sangat memprihatinkan karena tidak memenuhi standar pembelajaran yang benar sesuai kurikulum Merdeka," jelas Gugus.
Dia meminta dinas terkait ikut andil dalam menyelesaikan masalah tersebut.
"Anak-anak ini harus diberi akses pembelajaran yang benar dan sekarang mereka masih nebeng," lanjutnya.
Alin Cecelia salah seorang siswa mengaku, proses belajarnya menjadi terbatas karena ruang kelas harus dibagi dengan manahsiswa Stikosa-AWS.
"Misalnya, saya dari akuntansi, di sini memakai fasilitas komputer itu dibatasi sebulan dua kali, tetapi kalau di sekolah kita dulu bisa pakai kapan saja," katanya.
Terpisah, anggota Dewan Pendidikan Jatim Ali Yusa meminta pihak yayasan berani mengambil asetnya, yaitu gedung SMK Prapanca 2.
"Konflik ini saya pikir bisa diselesaikan dengan baik di ruang Restorative Justice Dinas Pendidikan Jawa Timur. Solusinya adalah keterbukaan," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News