Bukan Banyuwangi dan Pacitan, Justru Blitar yang 2 Kali gempa

23 Mei 2021 15:00

Jatim.GenPI.co - Belum genap dua bulan, Blitar sudah diguncang gempa dua kali. Kerusakan yang ditimbulkan pun cukup banyak. 

Pada Sabtu (10/4) gempa yang berpusat di lepas pesisir Malang terasa dan menimbulkan kerusakan di Kabupaten Blitar. 

BACA JUGA: BPBD Kabupaten Malang Catat 90 Rumah Rusak Akibat Gempa

Kini gempa lagi-lagi mengguncang Blitar pada Jumat (21/5). Gempa dengan magnitudo 6,2 yang dimutakhirkan menjadi 5,9 menyebabkan 113 rumah rusak. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginginkan mitigasi bencana yang lebih komprehensif ke depannya. 

Sebenarnya, kata dia, sejauh ini BPBD Jatim sudah melakukan mitigasi bencana secara berkelanjutan dan berkordinasi dengan kepala BMKG. 

Namun, ia mengakui, mitigasi bencana dengan yang terjadi di lapangan tidak selalu linier dengan di lapangan. 

"Dulu yang sudah di-'exercise' bahkan Pak Pangdam dan Kapolda juga turun sampai menghitung titik evakuasi di Pacitan, kemudian di Banyuwangi," ujarnya, Sabtu (22/5). 

"Tetapi yang terjadi bencana gempa terdampak di Malang, Lumajang, dan sebagian Blitar," katanya lagi. 

Karenanya, mantan menteri sosial itu telah meminta mitigasi bencana lebih komprehensif ke depan. Termasuk konstruksi bangunan yang tahan gempa. 

Khofifah melihat ini harus ada di semua wilayah terutama di pesisir Jawa. Karena wilayah tersebut merupakan ring of fire dan pusat gempa. 

Selain itu, gubernur kelahiran Surabaya itu juga memaksimalkan kampung tangguh atau kampung siaga bencana. Dengan adanya kampung siaga bencana diharapkan bisa mengantisipasi setiap ada bencana. 

"Ketika ada titik tertentu ini potensi bencana banjir, gempa, atau angin puting beliung, maka kewaspadaannya berbeda di setiap kampung siaga bencana atau kampung tangguh," ungkapnya. 

BACA JUGA: Punya Konsep Transportasi Massal, Wali Kota Eri Jual ke Investor

Khofifah menambahkan, nantinya kampung tangguh ini terdapat lumbung sosial. Fungsinya yakkni menyiapkan kebutuhan selama bencana, seperti perahu karet dan tali saat banjir. 

"Nanti akan dilakukan pemetaan kembali kampung siaga bencana atau kampung tangguh sesuai dengan potensi kemungkinan risiko bencananya," tandasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM