Jatim.GenPI.co - Gempa dasyat yang mengguncang Jawa Timur dalam dua bulan terakhir memberikan trauma pada sejumlah masyarakat.
Tidak terkecuali para legislatif yang sedang menggelar rapat di Gedung DPRD Jember, Senin (24/5).
BACA JUGA: 287 Rumah di Malang Luluh Lantak Karena Gempa Blitar
Sewaktu rapat dengar pendapat komisi D dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan, tiba-tiba ada yang memberi peringatan.
Sekretaris Komisi D DPRD jember Nur Hasan merasa terjadi gempa. "Ada gempa ini. Ada gempa," ujarnya dikutip dari Ayo Surabaya.
Sontak peserta rapat langsung heboh. Ada yang tak percaya, namun Nur Hasan tetap merasa ada gempa. “Iya, gempa. Ini goyang,” kata Nur Hasan menunjuk mejanya.
Kepala Dinas Kesehatan Wiwik Supartiwi juga merasakan adanya gempa.
Pimpinan rapat Ketua Komisi D Hafidi Cholish akhirnya memutuskan menghentikan rapat dan keluar ruangan. Tetapi sampai di lobi DPRD Jember ternyata tak ada tanda-tanda gempa.
Rapat pun akhirnya dilanjutkan. Seluruh peserta kembali ke dalam ruangan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Gefisika Malang, Ma’muri menyebutkan, aktifitas subduksi dua lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia mengakibatkan meningkatnya aktivitas gempa.
Dalam sepekan terakhir ada belasan guncangan baik itu di kedalam dangkal di darat yang duduga aktivitas patahan lokal.
“Tercatat pada periode 14-20 Mei ini ada 19 kali gempa bumi, juga ada gempa dengan kedalaman menengah di darat kami duga merupakan aktifitas zona subduksi,” ujarnya, Jumat (21/5).
BACA JUGA: Cak Sodiq Bentuk Band Baru, Buka Lowongan Posisi Ini, Buruan...
Besaran gempa juga bervariasi, mulai dari megnitudo terbesar yakni 3.8 SR hingga 1.5 SR.
“Dalam periode ini tercatat 18 kejadian gempa bumi dangkal, dan 1 kejadian gempa bumi menengah, alhamdulillah tidak ada kejadian gempa bumi dalam,” kata Ma’muri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News