Kebijakan Larangan Mudik, Epidemiologi Sebut Belum Serius

25 Mei 2021 19:00

Jatim.GenPI.co - Kebijakan penyekatan larangan mudik yang diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat libur lebaran dinilai belum berjalan optimal. 

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr M Atoillah Isfandiari menyebut pemerintah tak konsisten melakukan penyekatan. 

BACA JUGA: OMG! 6 Ribu Pemudik di Tes Swab, Hasilnya Ada yang Reaktif

Ato menyebut, kebijakan tersebut hanya dilakukan secara sporadis. Buktinya, kata dia, masih banyak pemudik yang bebas melintas. 

Pun demikian, dirinya tak menampik kebijakan tersebut memberikan dampak psikologis pada masyarakat. 

"Kalau merujuk data tahun lalu, jumlah pemudik turun hingga 70 persen. Maka, tahun ini presentasenya lebih tinggi," ujarnya mengutip dari Ayo Surabaya, Senin (24/5). 

Ihwal keterkaitan libur lebaran dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19, Ato mengaku belum bisa memastikannya. Biasanya, baru dapat dilihat pada pekan berikutnya. 

Estimasinya, ada peningkatan jumlah kasus hingga 50 persen. "Tetapi, itu dikontribusi oleh hasil pemeriksaan acak pada pemudik," katanya. 

"Sedangkan, jumlah kasus yang dirawat di RS dalam Minggu ini masih landai, bahkan cenderung berkurang. Kita tunggu Minggu depan, 2 Minggu pasca mudik," imbuhnya.  

Ato pun angkat bicara terkait insiden dugaan kerumunan Ulang Tahun (Ultah) Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA:  Lagu Nanggala 402 Abadi di Samudra Dapat Sambutan Luar Biasa

Menurutnya, ada kesan mencederai semangat masyarakat dan Satgas Covid-19 dalam mengatasi pandemi. 

"Saya kira, sudah viral ya. Klarifikasi dari bu gubernur terkait apa yang terjadi, di mana kerumunan yang terjadi adalah atas inisiatif staf Pemprov (Jatim), tanpa persetujuan gubernur," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM