Ahli Biologi Molekuler Soal Vaksin Nusantara, Ini Penjelasannya..

01 Juni 2021 07:30

Jatim.GenPI.co - Pakar Biologi Molekuler yang juga pendiri Profesor Nidom Foundation (PNF) Chairul Anwar Nidom memberikan testimoni untuk Vaksin Nusantara. 

Ia mengeklaim vaksin garapan mantan Menkes RI, Dokter Terawan Agus Putranto itu lebih dari vaksin merek lainnya.

BACA JUGA: Kabupaten Pamekasan Sudah Vaksin 768 Lansia

Pernyataan Nidom ini didasari oleh penelitian yang telah dilakukan PNF dengan menyuntikkan Vaksin Nusantara ke 11 sukarelawan di Surabaya.

“Data minggu pertama menunjukkan hasil yang lebih baik dari vaksin konvensional," kata Nidom dikutip dari ngopibareng.id.

Hasil pantauan yang dilakukan, kata Nidom, para relawan tetap sehat dan negatif Covid-19 berdasar tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR).

Sementara ketika vaksin konvensional belum muncul antibodinya selama 15 hari, sehingga dibutuhkan dua kali penyuntikan. 

Vaksin Nusantara dalam 15 hari sudah muncul antibodi. Nidom menyebut vaksin ini memiliki daya protektif terhadap virus secara alami. 

Karenanya, tak heran bila vaksin konvensional masih rawan terpapar virus. "Antibodi baru muncul setelah dua kali penyuntikan," kata dia. 

Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) itu juga mengungkapkan, para relawan yang telah disuntik tidak ada ikutan pasca-imunisasi (KIPI). 

Nidom mengatakan, pembuatan Vaksin Nusantara terdiri dari protein dalam virus yang dicampurkan dengan sel dendritik atau sel imun di dalam tubuh manusia. 

Vaksin ini mengambil bagian dari darah yang bertugas membuat antibodi. Unsur itu diambil dan dipisahkan dari bagian lain. Selanjutnya dipelihara selama lima hari sampai terbentuk. 

Setelah tumbuh, sel ini dikenalkan dengan bagian protein virus Covid-19. 

BACA JUGA: Keindahan Tersembunyi dari Wisata Bahari Merak-Baluran

"Selama dua hari kenal (sel dendritik dan protein Covid) lalu disuntikkan. Jadi, vaksin itu tidak berkeliaran lagi dalam tubuh. Sel dendritik yang bertugas buat antibodi diadaptasikan di luar kemudian masuk, akan langsung buat antibodi,” bebernya. 

Hal tersebut, kata dia, yang membedakan vaksin ini dengan merek konvensional lainnya. (jpnn/genpi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM